pasang

Selasa, 05 Februari 2013

Mamasa Miliki Potensi PLTMH Terbesar di Sulbar

Mamuju (ANTARA News) - Kabupaten Mamasa memiliki potensi sumber energi terbarukan terbesar di Sulbar mencapai sekitar 12 titik,"kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) setempat Agussalim Tamaudjoe di Mamuju, Jumat.
 
Menurutnya, dari 12 titik potensi PLTMH di Mamasa ini tersebar pada aliran sungai Benoa kapasitas 3,0 Mw, sungai Tetean kapasitas 2,5 Mw, aliran sungai Sambabo kapasitas 2,5 Mw, sungai Pana kapasitas 4,0 Mw dan sungai Lalohan kapasitas 3,5 Mw.

Kemudian, titik aliran sungai Tabang kapasitas 3,5 Mw, sungai Bumal kapasitas 3,4 Mw, sungai Arambi kapasitas 9,5 Mw, sungai Ulu Mambi kapasitas 3,75 Mw, sungai Bambang kapasitas 5,2 Mw dan titik sungai Mehalaang kapasitas 5,2 Mw.

Selain di Mamasa kata dia, potensi PLTMH juga terdapat di Mamuju yang tersebar pada empat titik yakni pada titik aliran sungai Budong-Budong kapasitas 6,40 Mw, sungai Malana kapasitas 3,50 Mw, titik Kalumpang kapasitas 10,90 Mw, titik sungai Taparia kapasitas 3,0 Mw dan titik Kali Mamuju kapasitas 4,0 Mw.

"Potensi energi terbarukan yang ada di Sulbar ini juga terdapat di Majene pada dua titik yakni pada aliran sungai Mandar kapasitas 12,80 Mw dan sungai Manyamba kapasitas 3,7 Mw,"terangnya.

Agussalim menyampaikan, potensi energi terbarukan di Sulbar ini sebagian besar telah berhasil tergarap khususnya di daerah Mamasa yang memang sebagian besar penduduknya tidak mendapat suplai listrik dari PLN.

"Hingga sekarang ini terdapat 247 desa yang tersebar di lima kabupaten di Sulbar telah tersentuh program pengembangan PLTMH,"ungkapnya.

Dia mengemukakan, pembangunan PLTMH pada 247 desa di Sulbar tersebar di lima Kabupaten, berkat jasa Ir Linggih, seorang ilmuwan yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, tahun 1992.

Ia menuturkan, Linggih merupakan putra kelahiran Mamasa yang kini telah melatih masyarakat yang ada di desa terpencil yang tidak memiliki listrik seperti di Kabupaten Mamasa untuk mengenal ilmu pengetahuan tentang teknik membuat PLTMH dengan memanfaatkan sungai.

"Ilmuwan peraih penghargaan desa mandiri energi tahun 2008 yang bukan sarjana teknik tersebut awalnya menguji coba Sungai Batanguru di Kabupaten Mamasa, untuk membuat PLTMH sederhana untuk kebutuhan listrik terhadap 300 kepala keluarga di Desa Batanguru dan akhirnya berhasil," katanya.

Semenjak itu kata dia, pemprov Sulbar langsung tanggap untuk mendorong pembangunan PLTMH bagi desa-desa yang belum mendapatkan layanan listrik PLN.

pasang
Diberdayakan oleh Blogger.