pasang

Sabtu, 04 Mei 2013

Produksi Gas Arun Tinggal Enam Persen

Produksi gas dari kilang PT Arun NGL, Lhokseumawe, sampai saat ini tinggal enam persen lagi jika dibandingkan dengan masa puncak produksi pada 1994 yang sempat mencapai 224 kargo/kapal LNG.
Jumlah produksi gas yang diolah kilang Arun menurun karena cadangan gas yang ada di ladang Arun yang dikelola ExxonMObil kian minim.

Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Arun, Ir Iqbal Hasan Saleh, dalam sambutannya pada acara penyerahan secara simbolis sarana laboratorium komputer kepada 31 sekolah yang ada di tiga kecamatan di Kota Lhokseumawe, Rabu (3/4).

Dijelaskan, jumlah produksi gas alam cair untuk diekspor oleh Arun pada 2012 hanya 16 kapal/kargo dengan kilang produksi satu kereta yang sebelumnya berjumlah enam kereta.

Dikatakan, semua jenis kontrak Arun akan berakhir pada 2014. Untuk itu, lahan kilang Arun dengan luas 1.980 hektare, bagaimana caranya, diupyakan dapat berfungsi kembali dengan berbagai proyek industri di dalamnya.

Untuk diketahui, ujarnya, meski Arun akan berakhirnya kontraknya antara pemerintah dengan pihak lain pada 2014, Arun tetap akan jaya dengan jenis proyek lain dengan menggunakan lokasi kilang LNG Arun yang ada saat ini.

Pemerintah pusat telah menyetuji proyek regasifikasi di bekas kilang LNG Arun, yaitu pemasangan pipa dari Aceh ke Medan yang segera dilakukan oleh kontraktor pemenang tender.

Untuk kelancaran pemasangan pipa gas untuk kepentingan distribusi kebutuhan gas untuk industry di Medan itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur jalur pipa yang akan dilalui itu.

Untuk pembangunan pipa gas tersebut, ungkapnya, sangat dibutuhkan dukungan masyarakat karena proyek ini diharapkan selesai pada pertengahan 2014.

Dia meyakinkan masyarakat Aceh bahwa Arun tidak akan mati meskipun bisnis kilang LNG telah berakhir pada tahun ini. Selain untuk proyekk regasifikasi, di tempat yang sama juga akan dibangun proyek pembangkit listrik untuk Aceh.

pasang
Diberdayakan oleh Blogger.