Anggota Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya menyebutkan, sumber energi listrik di Provinsi Aceh cukup besar terutama pemanfaatan potensi air untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
"Itu merupakan peluang dan kami berharap dapat dimanfaatkan oleh pengusaha kita guna memenuhi kebutuhan energi listrik di Aceh," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (24/4).
Hal tersebut juga disampaikan saat politisi Partai Demokrat itu melakukan pertemuan dengan Bupati Pidie Sarjani dan meninjau masyarakat pedalaman kabupaten itu.
"PLTMH bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi beberapa sumber air termasuk di Pidie, misalnya air terjun di Krueng Meriam Kecamatan Tangse," kata dia menambahkan.
Pihaknya juga akan mendorong pengusaha lokal untuk menanamkan investasinya bidang kelistrikan dan biayanya juga tidak terlalu banyak, kata Riefky menambahkan.
Politisi Partai Demokrat itu juga menjelaskan bahwa PLTMH yang kapasitasnya dibawah 1 MW tersebut layak dimanfaatkan investor lokal dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Apalagi PLN sendiri bernjanji akan membeli daya listrik yang dihasilkan pembangkit itu dengan harga cukup menarik dan tentunya lebih cepat mengembalikan modal investornya," kata dia menjelaskan.
Dipihak lain, Teuku Riefky juga menyebutkan laporan terkait penambahan jumlah desa di Aceh yang teraliri listrik.
Pada 2012, jumlah desa yang mendapatkan listrik (lisdes) mencapai 146 desa dan di tahun 2013 ini terdapat lebih dari 130 desa yang akan menerima lisdes yang tersebar di seluruh provinsi berpenduduk sekitar 4,7 juta jiwa tersebut.
Dibagian lain, anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral, Ristek dan Lingkungan Hidup itu juga mengharapkan agar BPH Migas dan Pertamina mendukung Pemerintah Aceh, khususnya di Kabupaten dalam menghadapi kemungkinan kelangkaan BBM di daerah.