Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yaitu PT Reswara
Minergi Hartama menargetkan produksi batu bara mencapai 20 juta ton per
tahun dari tambang di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat, “Untuk
produksi batu bara dari tambang di Aceh diharapkan mencapai 1 juta ton
pada akhir kuartal keempat 2013 ini. Target produksi batu bara dapat
mencapai 7 juta ton pada 2014,”kata Direktur PT Reswara Minergi Hartama,
Adrian Sjamsul di Jakarta, Kamis (14/3).
Saat ini, kata Adrian, pihaknya mengoperasikan tambang batu bara di
Kalimantan Selatan dan Aceh. Produksi batu bara di Kalimantan Selatan
mencapai 5 juta ton per tahun. Sementara itu, produksi batu bara di Aceh
diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun.
Perseroan sedang
membangun infrastruktur untuk tambang batu bara di Aceh tersebut. Hingga
kini, perseroan masih memanfaatkan infrastruktur yang ada di pemerintah
daerah Aceh untuk produksi batu bara.
Kalori batu bara perseroan dari tambang batu bara di Kalimantan
Selatan sekitar 4.150. Sedangkan batu bara dari tambang di Aceh mencapai
3.300-3.400 kalori. Sementara itu, cadangan batu bara di tambang Aceh
diperkirakan mencapai 400 juta-500 juta ton.
Adrian mengatakan, perseroan menjual batu bara ke China, India,
Thailand, dan Filipina, dan domestik. Untuk penjualan batu bara dari
tambang batu bara di Aceh, Adrian mengatakan, pihaknya telah mendapatkan
pembeli yaitu perusahaan semen asal Perancis yaitu PT Lafarge Cement
Indonesia. "Kontrak ini merupakan tahap pertama. Mereka butuh batu bara
sebanyak 15 ribu ton per bulan,"ujarnya
Selain itu, perseroan juga sedang menjajaki kontrak penjualan batu
bara dengan pabrik pupuk di Aceh untuk penjualan batu bara. Namun belum
dapat menjelaskan lebih detil. Untuk mendukung kinerja perseroan ke
depan, pihaknya juga sedang mencari beberapa tambang batu bara untuk
diakuisisi. "Kami sedang melihat beberapa alternatif tambang batu bara
tetapi belum dapat dijelaskan lebih detil," kata Adrian.