Pada tahun 1800-an, batubara secara harfiah
mendorong industrialisasi dunia. Dewasa ini, batubara menjadi sumber
daya bagi lebih dari 35 persen listrik dunia dan digunakan untuk
memproduksi 70 persen baja dunia.
Produk antara batubara (byproduct) dapat digunakan untuk membuat segala macam produk, dari bensin, parfum, kapur barus, hingga baking powder.
Hal terbaik dari batubara, bagaimanapun, adalah harganya yang rendah. Batubara merupakan -dan akan terus menjadi- bahan bakar yang handal, dan irit .
Karena keterjangkauan dan kelimpahan, penggunaan batubara terus menjadi primadona, terutama karena teknologi baru yang terus dikembangkan dan biaya untuk menghasilkan sumber energi lainnya terus naik.
Batubara Untuk Membuat Kokas, Kokas untuk Membuat Baja
Produsen bir adalah orang yang pertama kali menggunakan kokas. Untuk memanggang biji-bijian yang digunakan untuk membuat produk bir mereka, produsen bir mempelajari bagaimana cara untuk memanaskan batubara pada temperatur yang sangat tinggi dengan kondisi kedap udara.
Proses ini menyingkirkan byproduk yang tidak diinginkan seperti ter, minyak dan gas dari batubara. Produk akhirnya adalah massa karbon yang hampir murni, bernama kokas. Kokas bekerja dengan baik untuk memproduksi bir,tetapi yang lebih penting, kokas menjadi bahan utama dalam produksi baja.
Dalam produksi baja, kokas dan bijih logam, seperti bijih besi, digabungkan dalam blast furnace. Kokas menyediakan panas yang secara kimiawi mengubah bijih yang seperti batu menjadi bentuk logam cair. Kokas juga membantu memisahkan gas dari logam cair. Sementara gas naik di dalam tungku, logam cair tenggelam ke bawah dimana ia akan diambil untuk diproses lebih lanjut menjadi baja.
Multi-purpose Batubara
Batubara dapat diubah menjadi banyak produk yang kita gunakan sehari-hari. Batubara dapat diolah menjadi gas sintetis, yang kemudian dapat disempurnakan menjadi bensin, solar dan minyak tanah. Bahkan, batubara bisa menjadi bahan baku untuk membuat plastik, pupuk, film dan bahkan parfum!
Produk antara batubara (byproduct) dapat digunakan untuk membuat segala macam produk, dari bensin, parfum, kapur barus, hingga baking powder.
Hal terbaik dari batubara, bagaimanapun, adalah harganya yang rendah. Batubara merupakan -dan akan terus menjadi- bahan bakar yang handal, dan irit .
Karena keterjangkauan dan kelimpahan, penggunaan batubara terus menjadi primadona, terutama karena teknologi baru yang terus dikembangkan dan biaya untuk menghasilkan sumber energi lainnya terus naik.
Batubara Untuk Membuat Kokas, Kokas untuk Membuat Baja
Produsen bir adalah orang yang pertama kali menggunakan kokas. Untuk memanggang biji-bijian yang digunakan untuk membuat produk bir mereka, produsen bir mempelajari bagaimana cara untuk memanaskan batubara pada temperatur yang sangat tinggi dengan kondisi kedap udara.
Proses ini menyingkirkan byproduk yang tidak diinginkan seperti ter, minyak dan gas dari batubara. Produk akhirnya adalah massa karbon yang hampir murni, bernama kokas. Kokas bekerja dengan baik untuk memproduksi bir,tetapi yang lebih penting, kokas menjadi bahan utama dalam produksi baja.
Dalam produksi baja, kokas dan bijih logam, seperti bijih besi, digabungkan dalam blast furnace. Kokas menyediakan panas yang secara kimiawi mengubah bijih yang seperti batu menjadi bentuk logam cair. Kokas juga membantu memisahkan gas dari logam cair. Sementara gas naik di dalam tungku, logam cair tenggelam ke bawah dimana ia akan diambil untuk diproses lebih lanjut menjadi baja.
Multi-purpose Batubara
Batubara dapat diubah menjadi banyak produk yang kita gunakan sehari-hari. Batubara dapat diolah menjadi gas sintetis, yang kemudian dapat disempurnakan menjadi bensin, solar dan minyak tanah. Bahkan, batubara bisa menjadi bahan baku untuk membuat plastik, pupuk, film dan bahkan parfum!