Gasifikasi memiliki keuntungan lebih saat proses
pembakaran, yaitu untuk kontrol emisi. Kontrol emisi menjadi lebih
sederhana dalam gasifikasi dibandingkan pembakaran konvensional, karena
syngas yang diproduksi dalam gasifikasi menghasilkan suhu dan tekanan
yang lebih tinggi dibandingkan gas buang yang dihasilkan dalam
pembakaran. Suhu dan tekanan yang lebih tinggi memungkinkan untuk
penghapusan yang lebih mudah bagi sulfur dan nitrogen oksida (SOX, dan
NOx), dan jejak kontaminan seperti merkuri, arsenik, selenium, kadmium,
dll. Sistem gasifikasi dapat mencapai tingkat emisi yang lebih rendah
dibandingkan tingkat regulasi, menurunkan kandungan merkuri, dan biaya
minimal. Selain itu, sistem gasifikasi memerlukan lebih sedikit air
dibandingkan teknologi lainnya.
Pemanfaatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon
Serupa dengan penghilangan kontaminan lainnya, gasifikasi cocok untuk penyingkiran karbon dioksida (CO2) yang efisien karena suhu dan tekanan tinggi dari syngas yang dihasilkan. Studi menunjukkan bahwa dalam aplikasi penghapusan CO2, pembangkit siklus kombinasi gasifikasi terpadu (IGCC) lebih efisien daripada teknologi komersial lainnya. CO2 ditangkap untuk dicegah agar tidak memasuki atmosfer baik untuk dimanfaatkan atau disimpan. Dua pilihan yang paling umum adalah carbon dioxide enhanced oil recovery (CO2 EOR), dan penyerapan karbon. CO2 EOR adalah strategi pemanfaatan yang sangat praktis, di mana CO2 diinjeksi ke bawah tanah ke ladang minyak tua untuk menyapu sisa minyak, dimana CO2 disimpan di bawah tanah pada proses ini. Penyerapan karbon melibatkan proses injeksi CO2 ke dalam formasi geologi dalam untuk penyimpanan permanen.
Fleksibilitas Bahan Baku
Beberapa dari desain gasifier telah dikembangkan untuk mengakomodasi berbagai jenis batubara, dan juga selain memproses limbah dan berbagai jenis biomassa, gasifiers juga dapat menangani kokas gambut dan produk kilang lainnya. Potensi untuk menggunakan lebih dari satu bahan baku di fasilitas tunggal dapat mengurangi risiko proyek dan memperpanjang umur proyek.
Keuntungan Gasifikasi
Gasifikasi dapat digabungkan dengan teknologi turbin yang canggih untuk menghasilkan listrik di pembangkit IGCC. Syngas yang dihasilkan oleh gasifikasi juga dapat diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar cair (solar, bensin, bahan bakar jet, dll), hidrogen dan gas alam sintetis, atau berbagai jenis pupuk atau bahan kimia lainnya yang bernilai tinggi termasuk amonia anhidrat, amonium sulfat, belerang, fenol, nafta dan CO2, disamping banyak lagi yang lainnya. Juga, terak yang dihasilkan dari abu batubara dapat digunakan dalam produksi bahan bangunan seperti semen.
Efisiensi Tinggi
Pembangkit listrik IGCC menawarkan efisiensi yang sama atau lebih baik dari pembangkit listrik batubara lainnya. Selain itu, dalam skenario menangkap dan menyerap karbon dioksida (CCS), pembangkit listrik IGCC jauh lebih efisien daripada pembangkit listrik pembakaran bubuk batubara. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan energi yang diperlukan untuk menghapus CO2 dari aliran proses dalam gasifikasi dibandingkan dengan sistem pembakaran bubuk batubara.
Tantangan
Gasifikasi juga menghadapi beberapa kelemahan, terutama terkait dengan biaya modal dan ketersediaan. Perkembangan di beberapa bidang penelitian dapat meningkatkan prospek jangka panjang dan pangsa pasar potensial.
Pemanfaatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon
Serupa dengan penghilangan kontaminan lainnya, gasifikasi cocok untuk penyingkiran karbon dioksida (CO2) yang efisien karena suhu dan tekanan tinggi dari syngas yang dihasilkan. Studi menunjukkan bahwa dalam aplikasi penghapusan CO2, pembangkit siklus kombinasi gasifikasi terpadu (IGCC) lebih efisien daripada teknologi komersial lainnya. CO2 ditangkap untuk dicegah agar tidak memasuki atmosfer baik untuk dimanfaatkan atau disimpan. Dua pilihan yang paling umum adalah carbon dioxide enhanced oil recovery (CO2 EOR), dan penyerapan karbon. CO2 EOR adalah strategi pemanfaatan yang sangat praktis, di mana CO2 diinjeksi ke bawah tanah ke ladang minyak tua untuk menyapu sisa minyak, dimana CO2 disimpan di bawah tanah pada proses ini. Penyerapan karbon melibatkan proses injeksi CO2 ke dalam formasi geologi dalam untuk penyimpanan permanen.
Fleksibilitas Bahan Baku
Beberapa dari desain gasifier telah dikembangkan untuk mengakomodasi berbagai jenis batubara, dan juga selain memproses limbah dan berbagai jenis biomassa, gasifiers juga dapat menangani kokas gambut dan produk kilang lainnya. Potensi untuk menggunakan lebih dari satu bahan baku di fasilitas tunggal dapat mengurangi risiko proyek dan memperpanjang umur proyek.
Keuntungan Gasifikasi
Gasifikasi dapat digabungkan dengan teknologi turbin yang canggih untuk menghasilkan listrik di pembangkit IGCC. Syngas yang dihasilkan oleh gasifikasi juga dapat diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar cair (solar, bensin, bahan bakar jet, dll), hidrogen dan gas alam sintetis, atau berbagai jenis pupuk atau bahan kimia lainnya yang bernilai tinggi termasuk amonia anhidrat, amonium sulfat, belerang, fenol, nafta dan CO2, disamping banyak lagi yang lainnya. Juga, terak yang dihasilkan dari abu batubara dapat digunakan dalam produksi bahan bangunan seperti semen.
Efisiensi Tinggi
Pembangkit listrik IGCC menawarkan efisiensi yang sama atau lebih baik dari pembangkit listrik batubara lainnya. Selain itu, dalam skenario menangkap dan menyerap karbon dioksida (CCS), pembangkit listrik IGCC jauh lebih efisien daripada pembangkit listrik pembakaran bubuk batubara. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan energi yang diperlukan untuk menghapus CO2 dari aliran proses dalam gasifikasi dibandingkan dengan sistem pembakaran bubuk batubara.
Tantangan
Gasifikasi juga menghadapi beberapa kelemahan, terutama terkait dengan biaya modal dan ketersediaan. Perkembangan di beberapa bidang penelitian dapat meningkatkan prospek jangka panjang dan pangsa pasar potensial.
Lihat pembangkit listrik IGCC dari General Electric (GE)